Selasa, 10 November 2009

Pengantar Redaksi - SENTHIR November

Pada BKSN lalu umat katolik KAS disegarkan kembali dengan ajaran tentang kematian, kebangkitan badan dan kehidupan kekal, serta tentang surga, api pencucian dan neraka. Kiranya jadi nyambung dengan bulan Nopember yang oleh Gereja Katholik an; dijadikan bulan untuk memule atau doa bagi leluhur,yang secara liturgi dimulai dengan Hari Raya Semua Orang Kudus
( 1 November ), kemudian peringatan arwah kaum beriman ( 2 November ).
Dalam memperingati arwah, umat melaksanakannya dengan doa pribadi, doa bersama di lingkungan, atau slametan kenduri dengan ujub memule, bahkan ada yang mengadakan slametan nyadran.
Setiap orang kristen dapat memperoleh indulgensi penuh bagi orang yang sudah meninggal, caranya dengan mengunjungi makam dan / atau mendoakan arwah orang yang sudah meninggal setiap hari dari tgl 1 s/d 8 Nopember akan memperoleh indulgensi penuh, dan yang menjalankan pada hari-hari lain memperoleh indulgensi sebagian (Penanggalan Liturgi Kanisius Bulan Nopember).
Pada bulan ini juga, gereja merayakan puncak tahun liturgi pada Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam. Pada peristiwa ini, Kaum Muda Katolik Paroki Bedono akan melaksanakan Misa Puncak Tahun Kaum Muda. Dalam Tahun Kaum Muda ini, banyak kegiatan yang telah dicoba direncanakan, dilaksanakan, oleh karena itu perlu dievaluasi bersama. Dengan selesainya Tahun Kaum Muda ini bukannya tujuan kegiatan sudah tuntas, tetapi justru awal titik kebangkitan kegiatan kaum muda ke arah yang lebih baik bagi masa-masa mendatang.
Perlu diperhatikan pesan perpisahan Mgr. Suharyo untuk kaum muda sebagai masa penentuan arah masa depan: setiap hari menyediakan waktu untuk mengendapkan pengalaman yang terjadi pada hari bersangkutan, sebagai tabungan pengalaman yang tentunya sangat positif sebagai bahan melangkah ke arah masa depan.
Berkah Dalem,
Redaksi

Tidak ada komentar: