Jumat, 20 Februari 2009

Senthir telah terbit

Berkah Dalem,
Dalam rangka memperlancar komunikasi antar umat di Paroki St. Thomas Rasul, Komsos bekerjasama dengan Mudika telah menerbitkan buletin paroki yang diberi nama "Senthir" (maaf tapi bukan kenthir) he he he....
Tentunya nama Senthir diambil karena memiliki filosofi yang sangat berarti bagi perjalanan iman kita. "Senthir" tentunya akan memberikan terang di sekitarnya. Harapan dari redaksi sudah dipastikan kita diajak untuk menjadi terang bagi sesama tanpa memandang segala sesuatu. Isi dari buletin ini akan banyak memberikan wawasan bagi umat untuk lebih tahu tentang apa yang harus kita tahu dan apa yang harus kita lakukan?
Dari kami membuka diri kepada semua pembaca blog ini, memberikan dukungan dalam bentuk apapun. Tulisan ataupun artikel bisa dikirim ke email : thomasrasulku@gmail.com. Atau fax di nomer (0298) 591202.
Tentunya kami tunggu peran sertanya.
Thanx kyu........

9 komentar:

Anonim mengatakan...

sdikit kritikan untuk Senthir, khususnya edisi 1 (soalnya saya baru baca edisi yg itu), mungkin perlu diperhatikan layout, tata bahasa, cetakan & kreativitasnya ya mas/mbak ... oK, salam sukses untuk Senthir ...

Anonim mengatakan...

eh, mudika Bedono, bikin facebook dong ... biar tambah seru & memperluas jaringan, saya tunggu facebook'nya yaa ...

Anonim mengatakan...

sukses selalu buat Senthir,,,

Anonim mengatakan...

Terima kasih atas masukannya, untuk edisi kedua memang edisi pertama kemarin kita kurang siap, tetapi untuk edisi kedua kita mencoba memperbaiki dan menambah beberapa rubrik.
Kami tunggu masukan yang lain

Anonim mengatakan...

kpn buat facebook nya????

Anonim mengatakan...

sayah..ikut bangga ah..trnyata program internet masuk desa sudah sukses..jadi cah dono do iso dolanan blog

-mendhaw sudarmin-

Buletin Senthir mengatakan...

Untuk facebook, ditunggu aja, mungkin bulan depan kita udah buat. Thanx. Berkah Dalem.

Buletin Senthir mengatakan...

Wong ndeso memang ndak harus selamanya ndeso. Iyo ra. Untuk mendhaw kami tunggu sumbangan harddisknya ya.....

Anonim mengatakan...

Hehehee ... edisi kedua saya suda baca. Masukan tetep sama : layout, tata bahasa & cetakan ... mungkin estetika'nya harus diperhatikan, jadi bisa membuat mata terus ingin membaca dan menunggu edisi berikutnya. Bukan'kah buletin harus bisa membangkitkan minat baca ? oia, mungkin bisa dibuat kolom2 untuk rubrik yg tulisannya panjang, jadi tdk capek di mata. Ok, trima kasih suda mnerima masukan ini ... sukses !

(nb. sampai bertemu di facebook, hehehee ...)