Minggu, 28 Juni 2009

BELAJAR UNTUK MENCINTAI SESAMA


Marilah kita telusuri lorong menuju cinta. Jalannya mungkin sempit, berbatu-batu, melelahkan dan menyakitkan namun di sanalah gaung panggilan cinta menjadi kentara dan bening. Memang tidak mudah mencari cinta yang sejati. Cinta memang sulit dirumuskan dengan kata-kata. Cinta hanya dapat dirasakan. Diantaranya melalui kepedulian kepada mereka yang membutuhkan.


Di sini kita mencoba berusaha untuk peduli terhadap penderita sakit yang sudah menahun, tak kunjung sehat/kuat kembali. Biasanya mereka yang baru jatuh sakit karena hipertensi sampai stroke, atau sakit pengapuran atau karena kecelakaan. Begitu masuk rumah sakit terus opname banyak yang menengok. Dan opnamenya cukup lama, itu saja belum menjamin untuk sembuh secara total. Setelah dokter menyatakan boleh pulang, mereka masih membutuhkan perawatan secara rutin dan khusus, yang waktunya cukup lama, bahkan bertahun-tahun. Mereka akan mengalami kejenuhan. Mereka sangat membutuhkan dukungan moril, diantaranya melalui kunjungan, doa, memberi semangat hidup beriman. Untuk itu anggota gereja harus ada perhatian.

Beberapa orang tua rasan-rasan mempunyai niat untuk peduli terhadap mereka dengan cara mengunjungi. Maka kami berusaha untuk mengkoordinir mereka. Dan terbentuklah team yang terdiri dari : Ibu Mardiatmaja, Bp FX. Sumaryana, Ibu Sumaryana, Bp P. Winarso, Bp Y. Pranoto dan Bp T. Kuyana. Kami melaporkan hal itu kepada Romo Koko selaku Romo Paroki. Dan Romo merestui bahkan siap mengikuti serta memfasilitasi dengan kendaraan paroki untuk kegiatan tersebut. Romo berpesan : atur jadwalnya dan apabila ada yang membutuhkan sakramen minyak suci beritahukan saya.

Kami segera menyusun jadwal sementara Jumat II tanggal 12 Juni 2009 jam 15.00 WIB untuk Lingkungan Yoh. Pembabtis dan Alloysius (Wawar Lor) dan Jumat II tanggal 10 Juli 2009 untuk daerah Bedono. Dan untuk jadwal berikutnya akan diatur untuk wilayah atau lingkungan lainnya sampai seluruh Paroki. Kegiatan kunjungan ini dilaksanakan tiap hari Jumat II.

Jumat Legi tanggal 12 Juni 2009 jam 15.00 WIB saya bersama Mas Widodo keluar dari halaman Gereja Bedono menghampiri Bu Mardi dan Bp. Sumaryana beserta Ibu. Mereka sudah siap berangkat. Kebetulan waktu itu hujan, maka mereka sedia menggunakan payung untuk menghampiri mobil. Pintu dibuka oleh Mas Wid naiklah mereka. Mobil dijalankan menuju depan SMP Theresiana. Ternyata Pak Win telah menunggu di sana dan segera naik mobil. Masih Bu Darma dan Pak Pranoto. Ternyata Bu Darma tidak dapat ditemui, maka mobil segera dijalankan menghampiri Pak Pranoto. Di depan rumah Pak Pran sudah siap maka segera masuk, kami segera menuju ke rumah Ibu Supiah.

Dalam perjalanan kami sempat berbincang-bincang serta berkelekar. Bu Mardi mendapat telepon dari putranya melalui HP yang sempat saya dengar diantaranya: Bu Mardi menjawab bahwa beliau akan menjawab nanti setelah kunjungan. Bahkan beliau mengatakan “ Bila ada kesempatan untuk mengunjungi, saya akan mengunjungi daripada dikunjungi “. Saya sangat kagum akan kata-kata serta semangat beliau yang sudah usia 80 tahun itu. Saya yang lebih muda merasa terusik hati saya akan semangat beliau. Itulah pengalaman perjalanan kami yang pertama.

Setiba dirumah Bu Purwo kami disambut anak dan cucunya menggunakan payung karena hari masih hujan. Waktu menghampiri Bu Purwo beliau masih terbaring di tempat tidur. Satu per satu kami menyalami Bu Purwo, saya sempat sedikit menerangkan kepada rombongan tentang yang diderita Bu Purwo. Beliau terserang penyakit pengapuran pada tulang belakang sampai pada tulang leher sehingga tidak mampu berdiri. Dan penyakit itu telah diderita kurang lebih 8 bulan. Keluarga mengobatkan beliau ke RS Elizabeth Semarang. Tetapi tidak sembuh total. Terpaksa dirawat di rumah oleh anak cucunya. Akhirnya rombongan satu per satu memberi masukan sebagai dorongan semangat ( moril )antara lain supaya: sabar, tabah, iktiar, serta pasrah kepada Tuhan. Kunjungan ke Bu Purwo diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh P Winarso.

Kunjungan dilanjutkan ke rumah Bp Ig. Raminto. Beliau telah lama mengidap stroke kurang lebih 3 bulan. Masih untung beliau walaupun tertatih-tatih masih dapat berjalan dan berkomunikasi. Di situ pun kami melakukan hal yang sama. Hanya saja doa dipimpin oleh Bp Y Pranoto. Tiap kali masuk rumah yang dikunjungi lamanya kurang lebih 30 menit. Dan Mas Widodo mengambil foto untuk kegiatan ini sebagai bahan dokumentasi.

Kunjungan berikutnya ke rumah Bp. Suparman di lingkungan Alloysius. Yang menderita sakit Bu Agnes Tuminah ( istri Bp Suparman ). Bu Parman menderita sakit kecelakaan mobil, sehingga mengalami patah tulang pada kaki. Beliau sulit untuk berjalan normal. Kami pun memberikan semangat hidup. Dan saya pun mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak-bapak prodiakon yang setiap kali mengirim komuni kudus kepada mereka yang jompo. Di sini doa dipimpin oleh Bu Mardi sebagai sesepuh kami.

Kunjungan berikut yang terakhir dalam kegiatan kami yang perdana ini ke rumah Bp. Subagyo. Di sini yang menderita adalah Bu Bagyo yang mengalami gagal operasi mata. Bu Bagyo sangat gembira menerima kunjungan kami. Pak Bagyo menerangkan kejadian yang diderita istrinya. Bu Bagyo operasi mata karena katarak, tetapi hasilnya gagal sehingga mengakibatkan cacat dan tidak dapat melihat. Setelah berbincang-bincang, kunjungan kami akhiri dengan doa bersama dipimpin oleh Bp T. Kuyana. Akhirnya mohon pamit untuk pulang ke rumah masing-masing dengan rasa damai di hati. Mas Widodo dengan sabar mengantar kami ke rumah masing-masing. Terima kasih kami dan ucapan syukur atas terselenggaranya kegiatan kami yang perdana terutama kepada Tuhan yang telah berkenan menuntun kami untuk berkunjung. Juga kepada Romo Koko yang telah merestui dan meminjami mobil. Mas Widodo terimakasih ya, yang telah mengantar kami sampai pulang kerumah lagi.

Inilah pengalaman kami dalam kunjungan, harapan kami kepada yang bersedia menjadi anggota kami harap menghubungi Bp. T. Kuyana. Kepada yang lain kami mohon doa restunya saja agar kegiatan kami dapat berjalan rutin dan berlanjut serta lancar.

T. Kuyana

Tidak ada komentar: