Minggu, 28 Juni 2009

LINGKUNGAN SANTO ALLOYSIUS WAWAR LOR


Tahun 1953, dibentuk sebuah kelompok umat Katholik yang waktu itu dikenal dengan sebutan “Kring”, yaitu Kring Wawar Lor, dengan ketua Bpk. Al. Proboukirdi (Alm), bendahara Bpk. Rahmat Darmo Siswoyo (Alm) dan sekretaris Bpk. AR. Margono. Umat yang tergabung di dalam kring ini berasal dari berbagai dusun, antara lain dusun Wawar Lor, Wawar Kidul, Karang Anyar, Jeruk Wangi, Kaligaleh, Tempuran, Tapak dan Sirap. Bisa dilihat bahwa jarak antara umat yang satu dengan yang lain tidak begitu dekat. Hal ini pastilah membuat para pengurus kesulitan dalam memberikan pelayanan kepada umat secara penuh apalagi dari tahun ke tahun jumlah umat di kring ini juga semakin banyak. Untuk mem-berikan pelayanan yang lebih baik dan efisien kepada umat, maka tahun 1995 umat yang berada di dusun Kaligaleh, Tempuran, Tapak dan Sirap memisahkan diri menjadi Kring Tempuran ( sekarang Lingk. St. Fransisikus Xaverius ). Demikian juga umat yang bertempat tinggal di dusun Wawar Kidul, mereka memisahkan diri tahun 2002 dengan nama Lingk. St.Paulus. Kring Wawar Lor inipun berganti nama dengan nama Lingkungan Alloysius (diperingati setiap tanggal 24 Oktober) dimana nama ini di ambil dari nama permandian sesepuh umat di Wawar Lor yang dulu pada awal berdirinya menjabat sebagai ketua pengurus. Kemudian tanggal 1 Januari 2005 lingkungan Alloysius dimekarkan lagi menjadi 2 lingkungan yaitu lingkungan Alloysius sendiri dan lingkungan Yohanes Pembabtis ( sebelah barat dusun Wawar Lor )

Lingkungan Alloysius diketuai oleh Bpk. Suradi Ignatius dibantu Ibu Athanasia sebagai sekretaris dan Ibu Demitria Maria Krissuwarni sebagai bendahara. Ada juga pengurus yang lain yaitu Bpk. FX. Mudiono sebagai Sie Liturgi dan Bpk. St. Purwanto sebagai Sie Pewartaan. Mereka bersama-sama melayani umat yang berjumlah 146 orang terdiri dari 74 orang perem-puan dan 72 orang laki-laki dan keseluruhan umat di lingkungan ini berjumlah 35 KK. Dengan ini pelayanan kepada umat menjadi lebih maksimal, selain jarak yang tidak terlalu jauh mereka juga tinggal berdekatan (dalam lingkup dusun dari RT 7 - RT 10 ) meskipun masih ada beberapa umat yang tinggal di dusun lain seperti di Karang Anyar dan Jeruk Wangi. Dari sejumlah umat yang berada di lingkungan Alloysius terdapat 60 % umat yang begitu antusias untuk mengikuti pertemuan dan kegiatan yang diadakan di lingkungan tersebut. Pertemuan lingkungan diadakan satu minggu sekali yaitu setiap hari Senin pukul 17.00 WIB sampai selesai, sedangkan per-temuan kaum muda diadakan setiap malam Minggu pertama dan ketiga. Baru-baru ini, kaum muda di lingkungan Alloysius mendapat kesempatan untuk menjadi Panitia Outbond di Umbul Songo Kopeng. Hal ini membuat mereka menjadi aktif dalam mengikuti kegiatan di lingkungan sehingga dalam kegia-tan paroki mereka dapat mengi-kutinya dengan baik. Selain kaum muda yang aktif ,umat yang sudah lanjut usia pun masih aktif mengikuti kegiatan khususnya pada saat doa bersama. Hal lain yang bisa dibanggakan dari lingkungan Alloysius ini yaitu ada beberapa umat yang terlibat menjadi pengurus paroki, baik sebagai Dewan Paroki, Pengurus Wanita Katolik maupun pengurus kaum muda paroki Santo Thomas Rasul Bedono. Keterlibatan umat Alloysius memberikan andil yang cukup besar dalam kemajuan dan perkembangan paroki kita.

Di samping banyak hal yang bisa dibanggakan, lingkungan Alloysius mempunyai beberapa kendala dalam melaksanakan tugas yang diberikan gereja. Misalnya saja untuk kegiatan kerja bakti di gereja hanya dikerjakan oleh mereka yang ”di rumah” alias tidak bekerja. Salah satunya adalah banyak kaum muda masih kuliah dan bekerja di tempat yang jauh. Pekerjaan umat pun sangat ber-aneka ragam, dari petani, guru, pangusaha dan lain-lain, sehingga sering kesulitan dalam menentukan waktu yang tepat bagi mereka untuk berkumpul semuanya. Ditambah lagi dengan kesibukan beberapa orang dalam pelayanan Gereja, misalnya ulangan calon manten. Akibatnya setiap diadakan pertemuan banyak umat yang tidak bisa hadir untuk mengikuti kegi-atan tersebut. Kendala yang demikian tidak melemahkan harapan dan semangat umat di lingkungan Alloysius untuk terus berkembang dalam hidup beriman dan menggereja. Lingkungan Alloysius juga mempunyai harapan agar kerjasama yang sudah baik ini mulai dari lingkungan, wilayah dan paroki bisa lebih solid lagi. Selain itu bila ada berita mendadak seperti berita lelayu misalnya, lingkungan Alloysius berharap agar semua lingkungan diberi kabar secepatnya agar dapat men-sosialisasikan kepada umat. Semoga harapan – harapan itu dapat terwujud demi kemajuan dan perkembangan hidup menggereja seluruh umat paroki dan hal – hal yang bisa dibanggakan dari umat di setiap lingkungan dapat digali sebagai potensi yang berguna untuk perkembangan paroki Santo Thomas Rasul Bedono.

Syalom.


Tidak ada komentar: