Rabu, 23 September 2009

ARTI DAN SIMBOL LITURGI

1. MENYEMBAH
Mengandung arti sebagai tanda bakti dan hormat kepada Tuhan. Menyembah dilakukan oleh< umat saat Tubuh dan Darah Kristus diangkat ke atas pada saat konsekrasi (masih dilakukan sebagian umat khususnya dari budaya Jawa), sebaiknya cukup dengan memandangnya saja (TPE 2005).
Dan juga dilakukan pada saat sakramen mahakudus diangkat di atas pada doa salve (Pujian) dan perayaan Kamis Putih. Imam atau prodiakon yang membagikan komuni perlu mengangkat sibori berisi Hosti Kudus ke atas (sedikit di atas kepala) sebagai tanda hormat saat mereka berjalan menuju umat. Tempat tertinggi adalah tempat terhormat.
2. MENGANGKAT TANGAN
Permohonan yang disertai pengharapan yang penuh sebagai arti dari mengangkat kedua tangan ke atas. Sikap ini juga ditunjukkan oleh Tuhan Yesus sendiri waktu berdoa di taman Getsemani.
Mengangkat kedua tangan dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena dan piala berisi roti dan anggur untuk dipersembahkan kepada Tuhan, serta mengangkat sibori atau patena dan piala yang berisi Tubuh dan Darah Kristus untuk diperlihatkan kepada umat bahwa "apa yang Ku angkat ini merupakan persembahan yang sangat bernilai yang patut kita haturkan pada Bapa di surga". Tindakan imam ini dilakukan untuk mengakhiri Doa Syukur Agung sebelum doa Bapa Kami.
3. DUDUK
Duduk dilakukan ketika Kitab Suci dibacakan (selain Injil) sebagai suatu ungkapan kesediaan mendengar dan merenungkan sabda Tuhan. Persiapan persembahan sebagai ungkapan kesediaan memberi diri kepada Tuhan dengan penuh penyerahan. Petugas membacakan pengumuman sebagai tanda ungkapan kesediaan mendengarkan dan melaksanakan tugas kewajiban.

Tidak ada komentar: