Maka pergilah si Anak Monyet itu mencari hutan yang ia gambarkan sebagai tempat hidup kaum monyet yang lebih baik. Sementara kedua orang tuanya tetap tinggal di hutan itu. Waktu terus berlalu, sampai suatu ketika, si anak monyet itu secara mengejutkan kembali ke orang tuanya. Tentu kedatangan anak semata wayang itu disambut gembira orang tuanya.
Sambil berpelukan, si anak monyet berkata, “Ayah, Ibu, aku tidak menemukan hutan seperti yang aku angan-angankan. Semua binatang yang aku temui selalu keheranan setiap aku menceritakan bahwa aku akan pergi ke sebuah tempat yang lebih baik bagi semua binatang yang bernama hutan.” “Malah, mereka mentertawakanku.” sambungnya sedih. Sang Ayah dan Ibu hanya tersenyum mendengarkan si anak monyet itu. “Sampai aku bertemu dengan gajah yang bijaksana,” lanjutnya, “Ia mengatakan bahwa sebenarnya apa yang aku cari dan sebut sebagai hutan itu adalah hutan yang kita tinggali ini! Kamu sudah mendapatkan dan tinggal di hutan itu!”
Kadang-kadang kita memang berpikir tentang hal-hal yang jauh, padahal apa yang dimaksudkan itu sebenarnya sudah ada di depan mata.
sumber : www.pondokbaca.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar