Selasa, 10 November 2009

SEKILAS PAMERAN HPS KE 29 SE KEVIKEPAN SEMARANG

Peringatan Hari Pangan Sedunia tingkat nasional tahun 2009 bertema “Achieving food security in time of crises (Memantapkan ketahanan pangan nasional mengantisipasi krisis global)”. Peringatan tersebut dilaksanakan di areal candi Prambanan Yogyakarta.
Tidak hanya pemerintah saja, Gereja Katholik pun sudah lama peduli dan memperhatikan hal serupa. Secara periodik, Keuskupan Agung Semarang menggelar pameran HPS setiap bulan Oktober. Tahun ini, pameran HPS Kevikepan Semarang diikuti 21 paroki yang ada. Para peserta menampilkan berbagai produk pertanian seperti: pupuk, bibit, ataupun hasil olahan produk pertanian sesuai dengan potensi yang ada di tiap paroki. Merupakan suatu kebanggaan bagi kami, “ OMK Thomas Rasul Bedono “, yang telah dipercaya dewan paroki untuk mengikuti pameran Hari Pangan Sedunia yang diadakan di gedung Suka Sari, komplek gereja Katedral Semarang mulai hari Jumat, 16 Okt s/d Minggu, 18 Okt yang lalu.
Di dalam pameran HPS ini diperkenalkan produk-produk yang beraneka ragam baik jenis dan bahan bakunya. Produk yang kami tawarkan adalah produk pertanian di luar produk pangan pokok (beras dan jagung) sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada produk pangan pokok. Hal ini kami lakukan untuk mendukung ketahanan pangan yang sedang dianjurkan pemerintah. Produk-produk yang kami pamerkan berasal dari umat seperti madu Rahayu, kopi gunung Kelir, kopi fermentasi luwak, temu lawak instan, kunir asem instan, kunir putih instan, kripik talas, kripik jamur, balok, sarmier, gadung, bibit tanaman (Jamur, pisang, durian), jamur, serta hasil kebun paroki kita (Sawi, onclang, terung). Pete dari suster Ungaran, durian, waluh dan alpukat dari Pak Mukimin juga tidak ketinggalan melengkapi stand paroki kita. Berbekal pengalaman minim yang dimiliki para SPG cantik dan SPB ganteng OMK Bedono, kami mulai mempromosikan produk. Meski hanya menampilkan produk-produk olahan “wong ndeso” yang notabene ” katrok”, namun minat para pengunjung sangat antusias karena harganya “pas buat kantong tipis”, bisa ditawar lagi…. Sebagai orang muda yang tidak isinan dan rai gedhek, mas Amb dan mas Tin rela menjajakan produk sayuran dan kripik seperti pedagang asongan, dan hasilnya cukup baik, ibarat berburu langsung kena di sasaran. Di penghujung acara, salah satu wakil OMK kita di wawancarai oleh jurnalis majalah INSPIRASI tentang pembangunan pertanian, SDM petani kita, HPS, dan peran pemerintah di dunia pertanian.
Ucapan terima kasih pun patut kami haturkan kepada Romo Koko atas semua bantuannya, juga mas Dodo atas antar jemputnya, serta Pak Asep atas tempat menginap dan tv nya sebagai media paparan kami, tak ketinggalan Mas Adri yang membantu menjelaskan berbagai madu dan fungsinya, juga kepada radio KISS FM sebagai media iklan, hiburan yang turut memperkenalkan gereja St Thomas Rasul Bedono kepada masyarakat luas. Terima kasih juga untuk teman-teman OMK semua yang telah membantu mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai selesainya.
Meski tampil dengan sangat sederhana dan banyak kekurangan, paroki-paroki lain mengapresiasi secara positif kekreatifan OMK kita yang kompak, selalu punya ide untuk membuat produk laku. Mereka juga “angkat jempol” kepada romo paroki dan frater kita atas kepedulian, bantuan dan partisipasinya.
Dengan adanya pameran HPS ini, kami berharap, greget umat dalam mengupayakan jenis pangan alternatif dapat lebih baik lagi. Kami berharap bagi teman-teman OMK dapat lebih kompak lagi, tidak hanya di saat kegiatan di luar paroki tapi juga saat dalam kegiatan intern paroki. Harapan juga kami tujukan kepada “para senior” agar tidak bosan mendidik, memberi kesempatan kami dan memberi pembiayaan dana yang cukup untuk kami berkreativitas.

Y. NOEG

Tidak ada komentar: