Selasa, 06 Oktober 2009

DOA BERSAMA, DIMANAKAH KAMU?

Kehadiran kita, membuat kehidupan peziarahan umat beriman semakin hidup. Bagaimana dengan Anda, apakah sudah terlibat dalam doa bersama di lingkungan Anda?
Doa merupakan sarana berkomunikasi dengan Tuhan. Dalam setiap doa, hendaknya bukan hanya memohon tetapi juga mensyukuri apa yang terjadi dalam kehidupan kita.
Tidak mengesampingkan doa pribadi yang dilakukan di rumah masing-masing, saya ingin melihat kegiatan doa bersama yang dilakukan di lingkungan. Di paroki kita kelompok-kelompok doa (yang terkenal dengan istilah PD), sangatlah sedikit. Yang saya tahu Persekutuan Doa Karismatik dan Sabtu Imam. Kelompok-kelompok itu tidak menjamin bahwa kehidupan berdevosi/berliturgi di paroki kita itu hidup. Boleh dilihat dengan realita yang ada. Contohnya ada di lingkungan X di paroki kita, setiap kegiatan doa bersama ternyata yang datang hanya sekitar 20 % (didominasi oleh ibu-ibu). Boleh saya katakana memprihatinkan. Menurut informasi yang saya peroleh, penyebabnya mereka sibuk dengan urusan mereka. Padahal waktu yang disediakan Tuhan untuk kita 24 jam setiap hari.
Secara tidak langsung masalah itu berakibat pada berkurangnya hubungan antar umat di gereja Allah. Apakah budaya guyub rukun akan luntur dan budaya individualis akan menjamur?
Apa yang bisa kita perbuat dengan keadaan seperti itu? Hanya diam, berpikir, dan berhenti? Ataukah bersama-sama nyengkuyung kebiasaan yang baik dilakukan di lingkungan kita masing-masing?

Yang sedang belajar menulis


Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Matius 26:41

Tidak ada komentar: