Selasa, 06 Oktober 2009

Pengantar Redaksi edisi 09

TESBÈH DAN DUKA BANGSA
Ibu pertiwi kian berduka, dengan tangisan ranah Minang, setelah bencana-bencana yang belum lama berselang. Semakin membuka mata kita akan kian rentannya bumi ini menyangga ketidakramahan kehidupan. Dibutuhkan sikap bijak bagi kita untuk tidak hanya bisa hadir sebagai penonton. Sentuhan kepedulian sangat diharapkan mampu kita bangkitkan sehingga bisa mengulurkan tangan dan hati membantu meringankan beban sesama. Doa kita akan semakin meringankan para tenaga sukarelawan yang berkarya langsung di lokasi, menghibur yang sedang duka.
Kita masuk dalam bulan Rosario. Rosario, Tasbih, Tesbeh, sebenarnya adalah doa renungan atas misteri keselamatan. Sembari mendaras Salam Maria berulang-ulang, pendoa merenungkan salah satu misteri yang dirangkai dalam rosario. Doa yang diulang-ulang ini sangat membantu memusatkan perhatian pada misteri keselamatan yang direnungkan. Tetapi hendaknya diingat bahwa doa renungan ini harus dibangun dan dipupuk oleh iman, kalau tidak dilandasi iman ada bahaya bahwa doa rosario menjadi rentetan kata-kata yang kosong (PS 213).
Tidak bisa dipungkiri doa rosario merupakan doa (wajib bagi sementara) pilihan lingkungan yang paling mengumat. Merupakan kerinduan anak akan doa ini di lingkungan, karena dengan doa yang sangat mudah ini seorang anak berani memimpin doa bersama. Tidak hanya anak, pada orang sepuh atau siapa saja yang biasanya cukup sebagai pendengar atau penggembira dalam sarasehan, bila berdoa rosario bersama merasa diikutsertakan dalam peran yang lebih.
Dalam doa pribadipun banyak keyakinan doa ini membangun kedekatan kita dengan pengantaraan Bunda Maria. Ada ungkapan dalam setiap permohonan akan lebih dikabulkan (netes kabeh) lewat doa tesbeh. Kita lestarikan kebiasaan positif ini.
Di bulan ini, Gereja Santa Perawan Maria Ratu Rosario Sadang berpesta nama pelindung. Selamat berpesta. Semoga bulir-bulir rahmat di lingkungan-lingkungan di Wilayah Santa Maria, semakin terangkai indah, dengan misteri iman yang semakin kuat dan tegap berdiri di lembah dan lereng Gunung Ungaran ini.
Marilah berstesbeh untuk sesama yang menderita.

Tidak ada komentar: