Selasa, 06 Oktober 2009

Fiat Lux



Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu
It will be – will be
Karsa Dalem Kalampahana


Peristiwa demi peristiwa berlalu seiring berjalannya waktu tanpa kompromi lebih dahulu. Itulah kehidupan yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Orang bijak mengatakan, “Orang yang banyak masalah justru hidup menjadi lebih hidup. Lebih bnyak tantangan yang mesti dihadapi, lebih banyak pula semangat, lebih berani untuk menghadapinya.”
Dalam pengalaman iman pun, sejarah perjalanan para nabi mengalami banyak tantangan dalam mewartakan karya keselamatan Allah sampai masuk dalam Perjanjian Baru. Dalam, menghadapi tantangan ini, para hamba Allah senantiasa menyertakan karya Allah dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada. Nabi Musa (yang menghadapi tingkah laku orang-orang Israel) selalu datang kepada Tuhan, karena hanya kuasa-Nya lah yang dapat memberikan solusi untuk orang-orang Israel. Di zaman Perjanjian Baru pun dimulai dengan pernyataan kuasa Allah.
Coba kita lihat keluarga St. Elisabeth dan Zakaria. Mereka menghadapi permasalahan keturunan, tetapi karena kuasa Allah, Elisabet yang mandul menjadi subur dan membuahkan keturunan. Demikian juga St. Perawan Maria saat menerima kabar suka cita dari malaikat Gabriel, “Aku ini hamba Tuhan. Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu (Fiat Lux).”
Banyak perkara yang sulit diselesaikan menurut perkiraan manusia tetapi tidak bagi Allah. Malaikat Gabriel menekankan, “Bagi Allah, tidak ada hal yang mustahil.” St. Paulus mengatakan di dalam suratnya, “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang menjadi sumber kekuatan.” Beban hidup membuat banyak orang beranggapan sebagai sesuatu yang menyedihkan.
Dalam pengalaman perlu mengubah cara pandang tentang beban hidup. Anggaplah suatu kebahagiaan jika harus mengalami banyak pencobaan. Teladan Bunda Maria tentang kesetiaan akan kesanggupan sebagai hamba Allah sungguh memberikan motivasi yang kuat bagi kita pada saat menghadapi tantangan atau kesulitan hidup.
Pada masa sekarang, banyak orang mengandalkan kekuatan manusiawinya sehingga tidak sedikit yang kecewa karena harapannya hanya tertuju pada diri sendiri. Tetapi jika pengharapan itu disandarkan pada kerahiman dan kuasa Allah, maka, yang terjadi adalah harapan itu tidak mengecewakan karena kasih karunia Allah telah dicurahkan dalam hati kita oleh Roh Kudus. Saudara-saudara se-Bapa, saat kita menghadapi permasalahan hidup, bersegeralah ingat “Fiat Lux” agar kuasa Allah mengalir dalam diri kita dan boleh berpengharapan penuh syukur di dalam karya Allah dan dapat keluar dari kesulitan itu.

“Aku ini sekali-sekali tidak akan membiarkan engkau
dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau”,
sabda Allah.(Ibr 13:5)

Christ Kentuk R

Tidak ada komentar: